Arti Cinta sejati bukan pada apa yang dilakukan dan diheboh-hebohkan, tetapi pengorbanan tanpa diketahui.
Hidup adalah gabungan antara bahagia dan derita. Ia menguji keteguhan iman seseorang. Malang bagi yang hanya mengikuti kehendak hati tidak sanggup menerima penderitaan
Karena ada cinta orang bisa berjuang mempertahankan cintanya, tapi karena ada cinta juga orang bisa berkorban untuk mempamerkan kebodohannya.
Air untuk kekasih, untuk rasa sedih dan untuk rasa pedih, tentu lebih berhaga dari air mata takkala gembira, berhasil dan ternama.
Dimana mana cinta perlu bukti. Butinya ialah pengorbanan. Buktikan cinta kita pada ilahi, pada Nabi, pada bunda Dan ayahanda, pada guru, pada sahabat, pada saudara.
Sejak kecil walau pun tidak diwiritkan kalimah cinta, tetapi ruh cinta itu telah dianyam kukuh dan penuh seni oleh bunda dan ayahanda. Mereka tidak pernah lelah menyulam dan menyimpul mati dalam sanubari.
Walau apa jua yang berlaku, cinta harus aku tebarkan. Karena dengan cintalah alam ini dijadikan. Aku tidak pernah rugi memberi cinta, karena khazanah cinta Nya tidak pernah kering.
Tanpa aku sadar cahaya cinta sering terpancar menterjamahkan dirinya sendiri. Tanpa ditahan atau dipaksakan. Roh cinta itu menyatu laksana aroma mawar dan airnya. Mana mungkin terpisahkan. Aku membesar dalam Cinta. Cinta Tuhan, Cinta Nabi, Cinta Bunda dan Ayahanda.
Sering kali pemberi cinta dikhianati, ada waktu ditikam bertubi-tubi, ada waktu dibiar sendiri. Tapi itu bukan alasan untuk aku menahan diri terus menebarkan cinta kepada insan dan seluruh alam.
Hanya dengan cinta terlerai permasuhan. Dengan cinta, yang lemah jadi perkasa. Dengan cinta hujan berguguran. Dengan cinta kita menerima Islam.
Sesungguhnya…dengan hanya sekuntum senyuman mampu menyembunyikan seribu kedukaan…senyumlah demi menggembirakan hati orang lain. Walau hati ini terasa perih, sakit, dan tersiksa.
Cinta itu fitrah, cinta itu luhur dan cinta itu suci. Menghadapi dan memperlakukannya tidak sesuai ketetapan ilahi adalah penghancuran diri yang ujungnya Neraka Jahanam.
Cinta itu tuan, adalah bicara hati tulus yang tergambar pada akhlak dan kelakuan untuk sama-sama dibagi. Cinta itu tidak kenal perbatasan, jarak, keturunan, warna kulit, cantik atau buruknya, kaya atau miskinnya, sempurna atau cacatnya,sipandai dengan sibodoh. Bukan ia pemilik individu, bukan pula hanya untuk dua hati.
Cinta itu membawa kemuliaan budi, cinta pada saudara yang se-islam. Bila cinta suci karena Allah, walau diri jauh akan terdengar juga bisikannya. Cinta pada kebenaran, cinta pada kebaikan, cinta pada ilmu, cinta pada jihat.
Lihatlah keluasan cinta itu dan pastinya cinta yang paling hebat adalah dengan Rabbul’Alamin…
Dan diri ini juga tertanya sudahkah diri benar-benar ikhlas menyintai Allah dan RasulNya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar