Selamat Datang
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar

Kamis, 10 Maret 2011

Fotografi – punya kamera dulu atau belajar motret dulu?

Ada pertanyaan menggelitik yang saya temui di forum barusan tentang apakah seseorang lebih baik punya kamera dulu atau belajar motret/fotografi dulu baru beli kamera.

Nah setelah saya pikir-pikir pertanyaan ini mungkin hampir ada di benak setiap orang yang tertarik dengan fotografi. Sebenarnya jawaban atas pertanyaan ini sangatlah mudah dan tidak terlalu berbelit. Namun sebelumnya mungkin perlu dipertimbangkan hal-hal berikut ini sebelum membuat keputusan atau memilih mana yang lebih baik.

Terlebih dulu pertimbangkan dulu TUJUAN anda terjun ke dunia fotografi. Apakah anda hanya ingin mengabadikan momen-momen dalam hidup sehingga tetap bisa menjadi kenangan di kemudian hari, ataukah anda ingin menjadikan fotografi sebagai hobi. Atau mungkin anda malah ingin menjadikan fotografi sebagai ladang penghasilan atau sebagai profesi secara profesional.

Setelah anda memutuskan dari ketiga pilihan tersebut di atas, baru langkah berikutnya adalah menentukan apakah belajar dulu atau beli kamera dulu. Pada prinsipnya, suatu proses pembelajaran hampir selalu bisa dikatakan akan membutuhkan sarana/alat untuk belajar. Nah, dari ketiga pilihan TUJUAN terjun ke dunia fotografi, kesemuanya akan membutuhkan keberadaan kamera, baik untuk tujuan dokumentasi, hobi maupun profesi. Tanpa kamera anda tidak akan bisa menjalani salah satu atau ketiganya.

Selanjutnya, yang patut juga dipertimbangkan adalah kecenderungan bahwa HOBI kadang juga bisa menjadi PROFESI. Seiring dengan berjalannya waktu, orang akan mulai berpikir apakah dia akan menghabiskan uang untuk hobi atau mulai mengubah hobi yang menguras kantong menjadi hobi yang mengisi kantong.

Setelah anda mempunyai ketetapan hati, yang dilakukan adalah memilih kamera. Proses pemilihan kamera juga ditentukan oleh TUJUAN awal kenapa seseorang terjun ke dunia fotografi. Untuk kebutuhan dokumentasi, kamera poket seharga 1.5-3juta mungkin sudah lebih dari cukup. Untuk hobi (adventure, jalan-jalan, street fotografi, dll) kamera prosumer sekelas G10 ato entry level sampai mid-range DSLR seharga 5-10jt mungkin sudah lebih dari cukup. Ditambah dengan berbagai macam pilihan lensa tambahan yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan hobi tersebut (meski lensa kit / standar pun sebenarnya sudah lebih dari cukup). Nah, lain halnya kalo TUJUAN sudah masuk ke ranah profesi. Dari sisi kamera mungkin kamera DSLR entry level-mid ragnge masih bisa dimanfaatkan, namun anda akan membutuhkan peralatan lain misalnya Flash, tambahan memory card, lampu studio, light stand, reflektor, dan berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan.

Kesimpulannya, MEMBELI KAMERA DIGITAL di jaman seperti ini tidak akan ada ruginya, baik untuk sekedar dokumentasi ataupun akhirnya untuk tujuan profesi.

Ingat, we cannot repeat moments in the past, what we can do is just to make it as a memory through the pictures.

Pedoman Membeli Kamera D-SLR

Mungkin tulisan ini bisa dibilang agak terlambat karena saya udah memposting beberapa artikel tentang fotografi. Tetapi berhubung tadi pas baca di kaskus ada tulisan yang menurut saya sangat bermanfaat buat pemula seperti saya dan mungkin para pemula lain yang mulai menyukai fotografi, maka artikel ini sangat patut untuk saya tulis di sini.

Tulisan ini saya ambil langsung dari websitenya om Madia, http://www.mk-photography.biz/, salah seorang senior fotografi dan moderator forum fotografi yang tentu saja atas ijin tertulis dari beliau.

Semoga saja, tulisan ini dapat memberikan manfaat, baik secara langsung maupun tak langsung. Dan saya sarankan bagi yang memulai mempelajari tentang fotografi, website tersebut sangat bermanfaat dan memberikan inspirasi ilmu dengan gaya penyampaian yang sangat mudah dimengerti.

=====

Pedoman ini ditujukan bagi mereka yang sedang bingung membeli kamera Digital Single Lens Reflect, atau D-SLR. Apabila anda mengharapkan tulisan ini berupa perbandingan fitur-fitur, fasilitas, mega-pixel dan semua spesifikasi kamera, anda akan kecewa. Tulisan ini tidak akan membahas fasilitas kamera. Tulisan ini tidak akan membahas mega-pixel dan tidak akan membandingkan kamera X dengan kamera Y. Sudah banyak tulisan tentang hal itu di internet dan saya tidak berniat untuk menambah satu lagi.

Tulisan ini berupa pedoman, dan cara mengelompokan kamera yang sesuai dengan kebutuhkan anda. Tulisan ini akan mencoba membantu anda mengambil keputusan yang terbaik dalam memilih dan membeli kamera DSLR. Jadi, jangan berharap di tulisan ini saya menyarankan anda sebaiknya membeli kamera X atau Y. Bila itu yang anda harapkan, maaf, tulisan ini bukan untuk anda hehehehe.

Pendeknya

Apabila anda ingin jawaban yang singkat, langkah membeli kamera D-SLR sebenarnya amat mudah. Anda tinggal tentukan jumlah uang yang akan anda belanjakan, sehingga pilihan model kamera yang anda tinggal sedikit. Lalu tentukan merk apa yang anda nyaman. Pemilihan ini juga dipikirkan teman-teman anda memakai merk apa. Kalau anda berencana bisa pinjam-meminjam alat dan aksesoris ketika hunting bersama, pilih merk yang sama. Kalau anda ingin berbeda, ya tinggal pilih merk kamera yang berbeda dari teman anda. Selanjutnya, tinggal anda membeli kamera tersebut. Langkah ini yang paling sulit biasanya hehehehehe…..

Baik, itu versi pendeknya. Kalau mau versi panjangnya, kita mulai dengan membahas…..

Kelas Pengguna Kamera
Semua merk kamera D-SLR membagi konsumen mereka di kelas-kelas pengguna kamera. Pembagian kelas ini juga menentukan, harga yang mereka pasang untuk produk mereka di masing-masing kelas. Para produsen kamera biasanya membagi konsumen mereka menjadi beberapa kelompok:
- Entry level
- Hobby
- Semi Professional
- Professional

Profesional adalah wartawan foto yang setiap hari dipanggil tugas untuk meliput dalam kondisi apapun, panas, hujan, badai pasir, di lapangan olah raga, atau bahkan di medan perang. Profesional adalah fotografer komersil yang melakukan pemotretan hampir setiap hari. Profesional adalah mereka yang akan memakai kamera mereka hingga limitnya.

Kamera untuk pengguna ini didesain dengan ketahanan yang kuat dan tingkat kehandalan yang tinggi. Biasanya body-nya terbuat dari campuran metal, dengan tingkat kerapatan karet pelindung yang tinggi, sehingga dikatakan weather-proof. Bisa dipakai dibawah hujan, walaupun tidak dikatakan water-proof. Fasilitas dan fitur-fiturnya dibuat amat beragam dengan akses terhadap fitur tersebut dibuat lebih mudah (diberi banyak sekali tombol akses untuk fasilitas). Fiturnya pun banyak yang bisa diatur sendiri, sehingga fotografer bisa memiliki banyak sekali pilihan untuk bekerja.

Semi-profesional adalah orang-orang yang memakai kamera mereka untuk mencari uang, akan tetapi tidak membutuhkan ketahanan kamera seperti mereka yang profesional. Fasilitas, kehandalan, dan ketahanan kamera mereka tidaklah perlu sekuat kamera profesional. Semi-profesional adalah fotografer pernikahan yang lebih banyak memakai kamera mereka pada akhir pekan.

Hobby adalah orang-orang yang memakai kamera mereka untuk hobby mereka. Kamera dipakai untuk bersenang-senang dan melepas penat pekerjaan utama mereka. Kamera dipakai sekali-sekali atau mungkin tiap akhir pekan bersama teman-teman mereka.

Sedangkan Entry Level adalah orang-orang yang baru saja ‘kenal’ dengan kamera. Entry level, seperti namanya, adalah tingkatan pemakai kamera yang baru ‘masuk’ ke dunia kamera. Hal ini dikarenakan harga kamera di kelas ini adalah harga yang paling murah dibanding kelas-kelas yang lain.

Kamera untuk pengguna Entry Level biasanya diberikan yang dasar saja (dan beberapa fitur “penarik” untuk tujuan marketing). Body kameranya dibuat dari plastik, dengan ketahanan dan kehandalan yang dibuat cukup untuk pengguna level ini. Fasilitas dan fitur-fiturnya kebanyakan “disembunyikan” di dalam menu, sehingga untuk mengaksesnya harus melalui menu terlebih dahulu. Kamera di kelas ini tetap memiliki karet seal, akan tetapi tidak serapat kelas-kelas di atasnya. Sehingga kamera ini tidak bisa disebut weather-proof, walaupun ada beberapa temen yang tetap berani pakai kamera ini walaupun sedang hujan.

Di antara kedua ujung spektrum pengguna Entry Level dan Professional, ada pengguna Hobby dan Semi-Profesional. Fasilitas, ketahanan body, serta desain dasarnya jelas berada diantara kamera kelas Profesional dan kamera kelas Entry Level. Pada rentang antara ini, model kamera yang ditawarkan amat beragam dengan fasilitas dan fitur yang juga amat beragam. Batasan antara kamera Hobby dan kamera Semi-Profesional amatlah kabur dan mengundang perdebatan.

Harap diingat bahwa produsen kamera tidak pernah secara eksplisit menyatakan bahwa mereka mengelompokan konsumen mereka dalam kelompok-kelompok itu saja dengan 4 jenis kamera yang berbeda-beda dalam suatu waktu. Mereka bisa saja memiliki lebih dari 4 (empat) produk dengan tingkat fasilitas dan fitur yang berbeda-beda. Semakin banyak pilihan, tentunya semakin banyak kemungkinan seorang pembeli bisa memilih yang lebih sesuai dengan kebutuhan (dan kantong) mereka.

Kebanyakan dari anda, yang membaca tulisan ini, jatuh di katagori Entry Level atau Hobby. Mungkin, dengan kekuatan uang anda, anda bisa mengatakan kalau anda bisa memakai kamera Semi-Profesional atau bahkan kamera Profesional. Bisa saja, dan tentu saja sah-sah saja kalau anda berencana membeli kamera yang terbaik dengan uang anda. Tulisan ini hanya memberikan pedoman dasar, pasar kamera D-SLR seperti apa. Selanjutnya, keputusannya tetap terserah anda.

Merk
Sekarang ini, di pasaran D-SLR, hanya ada 2 (dua) merk yang menguasai pasar kamera D-SLR 35mm. Keduanya adalah Nikon dan Canon. Mereka berdua menguasai hampir 85% pangsa pasar kamera D-SLR. Menurut data 2007, yang saya ambil dari laporan di site ini, Canon berhasil menjual 3.18 juta unit kamera D-SLR, sedangkan Nikon berhasil menjual 2.98 juta unit kamera. Angka-angka tersebut merupakan 42.7% untuk Canon dan 40% untuk Nikon dari total unit penjualan kamera D-SLR di tahun 2007. Di tahun 2006, Canon mendapat 46.7% sedangkan Nikon mendapat 33%.

Patut dicatat , angka-angka itu tidak mencerminkan total pemasukan (revenue) untuk perusahaan (dalam Dollar ataupun Yen bahkan Rupiah), dan juga tidak mencerminkan total unit penjualan semua kamera (compact dan D-SLR).

Tentu saja, selain Nikon dan Canon, juga terdapat merk-merk lain yang juga memiliki kamera D-SLR yang cukup bagus. Mereka adalah Olympus, Sony, Pentax, dan Sigma. Dalam hal Sony, mereka mulai masuk pasar D-SLR setelah mereka membeli teknologi D-SLR yang dimiliki oleh Konica-Minolta yang bangkrut, tidak kuat bersaing di pasar D-SLR. Jadi, kamera sony dapat memakai lensa-lensa auto-focus milik Minolta. Sony juga memasok sensor untuk beberapa model kamera D-SLR Nikon

Agama
Loh? Kok agama dibawa-bawa di sini?

Begitu anda memilih salah satu merk kamera, berarti anda sudah memilih sebuah paket sistem kamera. Berarti anda sudah memilih lensanya, memilih aksesorisnya, lengkap beserta komunitasnya. Fanatisme pengguna kamera di dunia terkadang bisa disamakan dengan fanatisme pemeluk agama.

Salah satu teman dosen fotografi saya pernah bercanda sama mahasiswa barunya, “Eh, agama kamu apaan?”
Lalu, mahasiswa baru ini sambil kebingungan menjawab ragu-ragu, “Eee… saya Kristen pak.”
Teman saya ini menjawab, “Wah, salah. Di sini, cuma ada agama Nikon, Canon, Olympus dan Sony. Agama kamu apaan?”

Saya sendiri pemakai Nikon. Saya tidak pernah mengatakan (dengan serius) bahwa Canon memiliki produk yang jelek. Saya memakai Nikon karena saya memang sudah sejak awal (pada jaman kamera film) sudah memakai kamera Nikon. Jadi, saya memang sudah terbiasa dan nyaman dengan Nikon. Memang saya sudah bercanda dengan teman-teman, dan menjelekkan merk teman saya yang berbeda dengan Nikon. Tapi itu hanya sebatas bercanda. Saya percaya penuh, Canon memiliki produk yang bagus juga. Hanya saja, saya lebih menyukai Nikon. Itu sama saja seperti saya mengatakan saya lebih menyukai sate ayam ketimbang soto.

Ketika memilih merk kamera, saya lebih menyarankan untuk menyamai merk kamera yang sudah dipakai oleh teman-teman dekat anda. Dengan memilih merk kamera yang sudah dipakai teman-teman dekat anda, koleksi alat anda (lensa dan flash) menjadi lebih beragam ketika anda bersama teman-teman anda hunting foto bersama. Anda bisa tukar-tukaran lensa.

Kecuali kalau anda berprinsip “Asal Beda”. Kalau prinsip anda, harus beda dengan teman anda, ya berarti pilihan anda sudah jelas bukan?

Teknologi
Dengan tingkat persaingan merk kamera yang seketat ini, bisa dikatakan, kamera terbaru yang dipasarkan oleh sebuah produsen kamera dapat dipastikan memiliki teknologi yang paling baru yang dimiliki oleh produsen tersebut. Kamera baru, artinya, teknologi baru. Setiap produsen pasti berlomba-lomba untuk memberikan kamera yang memiliki teknologi tertinggi yang dapat diberikan produsen tersebut pada kelas kamera yang bersangkutan.

Walaupun kebanyakan dari konsumen kamera adalah merupakan konsumen yang loyal terhadap sebuah merk kamera, kalau merk tersebut sudah terlalu lama tidak mengeluarkan model terbaru (dengan kata lain, tidak melakukan pengembangan teknologi), konsumen mereka ini bisa-bisa “ganti agama”, pindah merk. Kalau terlalu banyak yang pindah agama seperti itu, tidak peduli seberapa besar merk tersebut, merk tersebut bisa-bisa colaps atau bahkan, bangkrut (Contohnya Minolta, Konica, Kyocera).

Kita sebagai konsumen tinggal tenang-tenang saja. Dengan persaingan yang amat ketat itu, dapat dipastikan produsen kamera akan mengeluarkan produk kamera yang berteknologi tinggi dengan harga semurah mungkin yang mereka bisa berikan. Nasib dan kelangsungan hidup dari perusahaan-perusahaan kamera itu amat bergantung pada kamera yang mereka produksi dan pasarkan. Jadi, pastilah mereka memastikan bahwa kamera-kamera yang mereka pasarkan akan memiliki teknologi terbaru yang dapat memenuhi kebutuhan anda.

Dengan persaingan yang amat ketat itu, juga dapat dipastikan bahwa semua kamera yang anda beli pasti tidak akan mengecewakan. Semua model, semua tipe, semua merk kamera D-SLR yang ada di pasaran sekarang, pasti bisa membantu anda membuat foto yang bagus. Sekarang, pertanyaannya tinggal, bagaimana anda memakai alat itu, kamera itu, untuk membuat sebuah foto yang bagus. Tidak ada orang yang pernah bertanya pada pelukis, “Lukisan itu dibuat pakai kuas dan cat merk apa?”

Jadi, carilah kamera yang paling baru yang paling mungkin untuk kelas penggunaan anda dan kantong anda.

Feel
Anda mungkin dapat melakukan banyak riset terhadap fitur-fitur kamera yang ada di pasaran sekarang ini. Anda mungkin membaca majalah, artikel internet, forum-forum diskusi, atau mailing-list. Bisa dikatakan, semua data tertulis bisa anda dapatkan dengan mudah.

Setelah anda melakukan itu semua, saya amat sarankan agar anda tetap mencoba memegang kamera yang anda incar. Bahkan, apabila memungkinkan, anda pinjam dulu model kamera tersebut dari teman atau tempat sewa kamera. Anda pegang kameranya di toko kamera. Rasakan bagaimana handling dari kamera tersebut. Coba rasakan apakah anda nyaman dengan navigasi menu-nya. Coba potret dengan kamera tersebut, termasuk mencoba semua tombol yang ada di kamera tersebut. Tanyakan pada customer service toko kamera tersebut. Tanyakan pada teman anda.

Pada intinya, coba test-drive model kamera yang anda incar. Ada banyak sekali fitur-fitur dan fasilitas yang tidak disebutkan dalam spesifikasi yang dipublikasikan oleh produsen kamera. Berat kamera perlu anda rasakan sendiri. Apakah ukuran dari kamera tersebut pas dengan genggaman tangan anda? Tidak cukup menentukan sebuah kamera, hanya dengan membaca hasil review dan spesifikasi yang ada di majalah atau internet. Anda perlu merasakannya sendiri.

Ada teman saya yang langsung jatuh cinta pada sebuah model kamera, begitu dia mencoba kamera tersebut. Bahkan dia berusaha setengah mati mencari model kamera tersebut, ketika dia mengetahui bahwa model tersebut akan tidak diproduksi lagi karena sudah ada model yang lebih baru.

Model Kamera
Setelah mengetahui tentang kelas-kelas kamera, bagaimana mengenali dengan mudah kamera tersebut berada di kelas tersebut. Langkah pertama, tentu saja dengan melihat harganya. Lalu, selain harganya, kelas-kelas kamera bisa dilihat dari penamaan model-model kamera. Setiap produsen kamera memiliki cara penamaan tersendiri untuk membedakan kamera-kamera mereka pada di kelas yang mana.

Khusus untuk merk Nikon, kamera-kamera D-SLR mereka selalu diawali dengan huruf “D” lalu beberapa angka tergantung kelasnya. Kamera-kamera Nikon untuk:
- kelas Professional, satu digit saja, seperti D1, D1x, D1h, D2x, D2h, dan D3.
- kelas Semi-Professional, 3 digit angka, seperti D100, D200, D300 dan D700.
- kelas Hobby, 2 digit angka diatas angka 70, seperti D70, D70s, D80 dan D90.
- kelas Entry Level, 2 digit angka dibawab angka 70, seperti D40, D40x, D50 dan D60.

Untuk kamera merk Canon, jenjang perbedaan kelas-kelas kamera mereka lebih lebar. Pada awalnya, mereka juga memakai huruf “D” di awal nama model kamera mereka, diikuti dengan beberapa digit angka. Akan tetapi, kemudian mereka merubahnya dengan meletakkan huruf “D” setelah beberapa digit angka. Hal ini hanya agak berbeda dengan saingan utamanya, Nikon (Nikon juga melakukannya untuk membedakan dengan Canon). Jadi, untuk kamera-kamera Canon, pengelompokkan kelas-kelas kamera mereka sebagai berikut (dari tingkat Professional hingga Entry Level):
- 1Ds, 1Ds Mk II, 1Ds Mk III
- 1D, 1D Mk II, 1D Mk II N, 1D Mk III
- 5D, 5D Mk II
- D30, D60, 10D, 20D, 30D, 40D, 50D
- 300D, 350D, 400D, 450D
- 1000D
Canon baru saja meluncurkan 1000D, yang ‘diletakkan’ di bawah 450D. Sebelum ada 1000D, seri-seri 400D dan 450D adalah seri Entry Level Canon.

Sedangkan untuk Olympus, mereka menggunakan huruf E untuk kamera-kamera mereka (dari tingkat Professional hingga Entry Level):
- E-1, E-3
- E-500, E-510, E-520
- E-300, E-330
- E-400, E-410, E-420

Harga
Jelas, kalau kita sudah berpikir bahwa produsen memilah-milah konsumennya dari tingkat penggunaan kamera mereka, kita dapat memilah-milah kamera mana yang berada di kelas ‘atas’ atau di ‘bawah’. Dengan berpatokan pada harga kamera, kita bisa melihat pada suatu titik tertentu, kamera mana yang ditujukan sebagai kamera Entry Level, dan kamera mana yang ditujukan sebagai kamera Professional.

Entry level akan memiliki harga yang paling murah dari semua model kamera yang dipasarkan oleh sebuah produsen kamera. Bahkan biasanya, kamera pada tingkatan Entry Level lebih banyak ditawarkan dalam bentuk paket body dan lensa. Kamera Profesional akan memiliki level harga yang paling tinggi. Saking tingginya, 1 (satu) unit kamera kelas Profesional, body only, bisa membeli hingga lebih dari 10 (sepuluh) buah kamera Entry Level, lengkap dengan lensa kit-nya.

Pada umumnya, kamera seri Entry Level akan dijual dikisaran harga US$ 500 hingga US$ 600 lengkap dengan lensa kit-nya. Harga ini adalah harga minimal yang perlu dibayarkan untuk “masuk” ke dunia D-SLR. Harga ini naik terus seiring dengan naiknya kelas pengguna kamera, hingga pada ujung rentang harga, terdapat kamera Professional merk Canon yang dijual dengan harga US$ 7.000, body only.

Harga-harga tersebut adalah harga kamera tipe terbaru. Apabila anda ingin harga yang lebih murah, anda bisa mencari kamera dengan tipe yang 1 (satu) model lebih awal pada kelas tersebut (tentu saja apabila stok kamera tersebut belum habis). Selain itu, untuk mencari kamera yang lebih murah, anda juga bisa mencari kamera bekas (second hand) yang banyak dijual di internet atau di toko kamera. Tentu saja, anda perlu berhati-hati ketika anda berencana membeli kamera bekas.

Ketika anda ingin membeli kamera bekas, sebaiknya anda:
- membeli pada orang yang anda benar-benar kenal (teman anda),
- bertanya pada teman yang lebih berpengalaman,
- membeli dari toko kamera yang terpercaya, atau
- membawa teman anda yang lebih pengalaman sehingga dia bisa membantu anda memeriksa kondisi kamera yang akan dijual.

Black Market
Ketika mencari-cari informasi tentang harga kamera D-SLR, anda harap berhati-hati ketika anda mencari harga yang paling murah. Beberapa toko kamera menjual kamera mereka dengan harga yang amat murah, akan tetapi tidak disertai dengan garansi resmi dari distributor Indonesia.

Membeli kamera hampir sama dengan dengan membeli handphone. Ada harga garansi resmi, dan ada juga harga “garansi toko” atau lebih dikenal dengan nama “Barang Black Market”. Terkadang, toko kamera menyamarkan jenis barang ini dengan tetap menawarkan garansi, akan tetapi garansi Internasional.

Apabila anda memang ingin membeli kamera dengan garansi resmi, pastikan kamera yang anda beli memiliki garansi yang berasal dari:
- Nikon, garansi Nikon Indonesia, atau PT. Alta Nikindo
- Canon, garansi Canon Indonesia, atau PT. Datascript
- Olympus, garansi Olympus Customer Care Indonesia (OCCI)
- Sony, garansi Sony Indonesia, atau PT. Sony Indonesia

Kenapa garansi resmi penting? Karena kamera digital adalah alat elektronik yang membutuhkan ketelitian untuk memproduksinya. Dengan membeli alat elektronik yang memiliki garansi resmi, anda terbebas dari pikiran was-was ketika anda memakai alat anda. Anda juga akan mendapat banyak kemudahan dan beberapa servis cuma-cuma (atau potongan harga) apabila anda membeli kamera dengan garansi resmi. Harga jual kamera anda juga dapat lebih tinggi ketimbang kamera yang dibeli tanpa garansi resmi.

Tentu saja, anda tidak diharuskan membeli kamera dengan garansi resmi. Pilihan tetap pada anda. Akan tetapi, resiko juga tanggung sendiri. Terkadang, distributor resmi akan mempersulit (atau memahalkan) proses servis kamera anda apabila terjadi sesuatu pada kamera anda.

Saran saya, belilah kamera digital anda dengan garansi resmi. Percayalah, beda harga tersebut tidak signifikan dalam jangka waktu anda memiliki kamera tersebut.

Buat Keputusan
Ini langkah yang paling sulit. Setelah anda banyak membaca, melakukan riset, menentukan budget anda, menentukan pilihan model kamera yang anda inginkan, mencoba dan merasakan bagaimana kamera itu di tangan anda, dan akhirnya, mulai berani menentukan model kamera apa yang anda inginkan.

Setelah itu, hanya satu yang anda perlu lakukan. TERJUN !!

Tutup mata anda, buang semua keraguan, lakukan pembelian kamera sesuai dengan keputusan anda. Kalau anda terus menunggu dan terus membaca dan terus bertanya, anda tidak akan punya kamera. Anda tidak akan motret.

Pilihannya ada di anda. Anda sudah membaca sampai sejauh ini. Semua sudah dibahas. Tinggal anda yang memutuskan, apakah anda benar-benar ingin motret dan menghasilkan foto-foto yang selama ini anda lihat….. atau anda akan terus menunggu.

Panduan Memilih Kamera

Artikel ini aslinya ditulis oleh Saudara Judhi Prasetyo., salah seorang anggota FN yang mungkin bisa melengkapi tulisan Om Madia. Untuk pembahasan lebih detil tentang artikel ini silahkan kunjungi Fotografer.net.

Langkah-langkah memilih kamera:

1) Kenali karakteristik Anda sendiri dalam bidang fotografi

* Seberapa sering kita memotret? (misal: sepuluh gambar dalam sebulan, limaratus gambar dalam sehari)
* Situasi memotret yang bagaimana yang paling sering kita hadapi? (misal: dalam ruangan, lapangan olahraga, perjalanan, studio, dsb.)
* Berapa anggaran yang kita sediakan?
* Seberapa perlu untuk memiliki kamera tersebut? (misal: harus punya besok, karena untuk memotret adik Anda yang akan menikah lusa)
* Target waktu ‘balik modal’ dari kamera yang akan kita beli tersebut?
Tips: jika Anda bukan profesional dalam arti dapurnya ngebul bukan dari fotografi, ‘balik modal’ bisa diukur dari kefasihan Anda dalam memahami penggunaan kamera tersebut. Contoh: jika Anda masih perlu lebih dari 2 detik dalam menyetel mirror lock-up atau white balance, mungkin kamera Anda itu masih belum ‘balik modal’.

2) Tentukan fitur-fitur kamera yang Anda inginkan sesuai karakteristik memotret Anda di atas. Fitur-fitur tersebut seperti:

* Harga
* Berat
* Warna body
* Ukuran sensor dan resolusi
* Ukuran body
* Panjang focal lensa (zoom berapa kali? Dari berapa mm ke berapa mm?)
* Jenis batere (jenis AA biasa atau Lithium yang khusus)
* Kekuatan flash
* Ketersediaan asesoris
* Kemampuan ISO tinggi untuk pemotretan dalam cahaya rendah tanpa flash
* dsb.

3) Susunlah fitur-fitur tersebut sesuai skala prioritas:

* Prioritas 1: Must have. Kamera tersebut harus memiliki fitur ini.
* Prioritas 2: Good to have. Fitur yang dianggap penting namun bisa dikorbankan jika memang tidak tersedia.
* Prioritas 3: Nice to have. Fitur yang tidak penting, kalau tidak ada ya tidak apa-apa, tapi kalaupun ada tentu lebih menyenangkan.

4) Baca-baca review kamera dari berbagai majalah fotografi & gadget atau situs-situs fotografi. Carilah kamera yang memiliki fitur seperti yang Anda inginkan di atas. Situs-situs tersebut seperti:

* www.dpreview.com
* www.dcviews.com
* www.steves-digicams.com
* reviews.cnet.com
* www.digitalcamerareview.com
* www.fredmiranda.com
* www.dcresource.com
* dsb.

5) Tips-tips tambahan:

* Jangan bersikap fleksibel terhadap budget yang sudah Anda sediakan. Pilihan model kamera memang dibuat sedemikian rupa supaya seolah dengan ‘nambah uang dikit lagi akan dapat fitur tambahan ini dan itu’. Ingat-ingat prioritas fitur di Langkah 3 di atas.
* Jangan lupa menyiapkan dana untuk membeli asesoris penting seperti memory card, batere, lensa tambahan, dsb.
* Jika Anda benar-benar ingin belajar fotografi, belilah kamera yang ada mode Manual nya. Tidak harus SLR atau Digital SLR, bisa juga pocket camera tapi asal ada pilihan speed, diafragma & ISO yang bisa disetel secara manual oleh kita sendiri.
* Pilih kamera yang baterenya tahan lama atau batere cadangannya tidak mahal, percuma bawa kamera kalau tidak bisa dipakai kan?
* Jangan percaya begitu saja terhadap apa kata orang bahkan teman sekalipun. Kamera yang baik untuk mereka belum tentu baik untuk Anda. Telaah kembali karakteristik fotografi Anda dan bandingkan dengan karakteristik fotografi teman Anda tersebut. Jika memang banyak kemiripan, bolehlah menaruh kepercayaan kepadanya.
* Usahakan untuk mencoba sendiri perangkat fotografi yang hendak Anda beli. Jepretlah sebanyak mungkin sebatas tidak membuat si penjual menjadi kesal dan analisa hasilnya dengan teliti. Bila perlu bayar dulu dengan perjanjian bisa dikembalikan dalam waktu 3 hari jika memang tidak cocok.

Selasa, 01 Maret 2011

Pengorbanan seorang PRIA yang kadang tidak diketahui WANITA (untuk bahan renungan)


Dikutip dari sebuah catatan facebook anak bangsa,

Pengorbanan seorang PRIA yang kadang tidak diketahui WANITA

1. Seorang anak laki - laki, dengan uang jajan seadanya.. diberi orang tua nya agar bisa makan di kantin sekolah, atau ongkos transportasi ke sekolah..

kalian merasa dia akan menggunakan semua uang jajannya?

dia selalu menabung untukmu selama tiap hari, menahan lapar, menahan segala ajakan teman untuk pergi bermain dan berharap cukup untuk mengajakmu pergi jalan - jalan di hari minggu nanti.., mungkin hanya sekedar nonton atau pergi makan,.. =)

lalu ketika hari minggu yang dimaksud, engkau jawab : " duh,.. sori ni kek nya aku gak bisa pegi sama kamu hari ini soalnya diajakin keluarga pegi... maap "

dah,.. kamu dah sukses menghancurkan perasaan, pengorbanan tu anak laki - laki.. mungkin mereka tak pernah menangis, atau pun curhat sama temannya,.. karna mereka itu jantan! mereka selalu menyimpan perasaannya seorang diri.


2. Ketika beranjak dewasa, para wanita cantik hanya akan pergi sama cowo yang punya kendaraan roda 4.. ketika pria harus bersaing untuk mendapatkan dirimu, mereka akan lebih berhemat mati2an agar bisa mengajak mu untuk berkencan,..

ketika engkau mau d ajak pergi, dan kaget untuk pertama kali engkau dijemput memakai motor,..

lalu engkau menjawab " duh rambut gw rusak nih,..." " duh, siang bolong gini kamu ngajakin aku pergi... panas tau " " duhhhh, debu, panas... laen kali aja deh ya ? "

mungkin engkau tidak sadar mengatakannya,.. tapi percaya lah.. hati mereka sakit..

3. Ketika sudah berkeluarga,... anda tau? mereka kerja banting tulang seharian penuh untuk mencukupi kalian makan..

tau pepatah ini gak?

" Seorang ayah makan telur ayam, sedangkan anak istrinya makan daging ayam "

Di benak seorang ayah, asalkan anak istrinya bahagia itu udah cukup,.. kalo perlu gak makan, ato sekedar makan mi instan, asalkan anak istri bisa makan dia uda senang,.. jangan suka menyia2kan uang hasil kerja keras suami mu itu..

4. Ketika punya anak, sudah meranjak dewasa.. dia kesulitan untuk membiayai keluarganya,.. tapi ada satu hal yang harus kalian tau..

" mau ayah / suami mu seorang perampok, pencuri, penjudi atau kriminal lainnya,.. ketika uang itu diberikan pada mu,.. dia ikhlas memberikannya padamu, dan RELA MENANGGUNG DOSA UNTUK MU "

Senin, 28 Februari 2011

Puisi Tanggal Muda Untuk Seorang Sahabat



Sahabat,
Hari ini tanggal 1 Maret yang Bahagia bagimu,
Aku berharap dapat membawakan semua kemegahan bunga di bulan Maret untukmu,
Aku berharap dapat mengirimkan sebuah kejutan kebahagiaan untukmu,
Dengan berjuta corak warna
Dengan aneka keharuman bunga di bulan maret,
Di bulan maret yang indah ini,
Aku berharap,
Aku dapat menulis sebuah puisi untukmu,
Aku berharap,
Aku bisa melukismu, sebagai seorang Sahabat!
Namun aku tidak akan pernah mampu memberimu,
Karena aku tidak dapat mengekspresikan
perasaan ini,
Di dalam kehadiranmu,
Kau telah membawakan aku kegembiraan,
Kau membawakan aku rasa bahagia yang
tidak pernah berakhir,
Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan perasaan yang terdalam ini,
Karena hanya akan mengalir di dalam hatiku,
Selamanya … Selamanya …

Namun pada momen ini,
Aku dengan semua bunga di bulan maret,
Aku dengan semua cahaya bintang,
Aku, ….diriku,
Pada hari yang indah pada tgl 1 maret ini,

Mengucapkan,
Selamat Ulang Tahun Firda Mardiana Bey, “Happy Nice Day for You !”
My Best Friend.

Minggu, 17 Oktober 2010

Koneksikan PHP dengan MySQL

Oleh: Agung Novian

Saya menganggap Anda sudah memahami PHP dan MySQL, jika belum silakan mencari literasi lebih lengkap di internet, kunjungi http://www.php.net/ untuk lebih menguasai dasar-dasar PHP, kunjungi pula http://www.mysql.com/ untuk lebih memahami perintah-perintah pada MySQL.

Sekarang Anda akan menuju ke tahap berikutnya yaitu menghubungkan PHP dengan MySQL agar dapat membangun halaman web yang lebih dinamis. Pada pembahasan sebelumnya (viewtopic.php?f=16&t=126), Anda sudah membuat sebuah database dan sebuah tabel dengan nama “tabel_artikel”. Nah, mari kita coba untuk menghubungkan database tersebut dengan PHP.

Buatlah sebuah folder baru di alamat C:\XAMPP\htdocs namai dengan “phpmysql”. Jalankan Notepad++, mulailah mengetikkan script berikut ini:

<?php
/*
Mengumpulkan informasi untuk
konfigurasi dengan database
*/
$mysql_user = 'nama_pengguna';
$mysql_password = 'kata_sandi';
$mysql_database = 'nama_database';
$mysql_host = 'localhost';
?>


Pada pembahasan terdahulu (viewtopic.php?f=16&t=126), Anda sudah pernah mendaftarkan nama pengguna beserta password, dan nama database pada phpMyAdmin. Coba ingat-ingat lagi informasi yang Anda tuliskan, perhatikan script di atas, ubah informasi-informasi untuk: “nama_pengguna”, “kata_sandi”, “nama_database” sesuai dengan yang pernah Anda berikan.

Jika sudah, mari lanjutkan penulisan script nya.

<?php
/*
Mengumpulkan informasi untuk
konfigurasidengan database
*/
$mysql_user = 'agungnovian';
$mysql_password = '123456';
$mysql_database = 'database';
$mysql_host = 'localhost';

/*
Mengkoneksikan dengan MySQL,
jika koneksi gagal maka koneksi akan dimatikan
dan ditampilkan pesan error "mySQL tidak terkoneksi"
*/
$koneksi_sql = @ mysql_connect($mysql_host,$mysql_user,
$mysql_password) or die('mySQL tidak terkoneksi');

/*
memilih sebuah database pada mySQL,
jika koneksi gagal maka koneksi akan dimatikan
dan ditampilkan pesan error "Database tidak terkoneksi"
*/            
$koneksi_database =   mysql_select_db($mysql_database)
         or die('Database tidak terkoneksi');

?>


Simpan dengan nama “latihan1.php”. Coba uji melalui Mozilla Firefox dengan menuliskan http://localhost/phpmysql/latihan1.php pada address bar, jika pada halaman tertulis “mySQL tidak terkoneksi” berarti masih ada kesalahan dalam memasukkan data konfigurasi, perikasa nilai dari variabel $mysql_host, $mysql_user,atau $mysql_password. Refresh halaman browser Anda. Bila kemudian ditampilkan pesan “Database tidak terkoneksi”, maka periksa nilai pada $mysql_database.

Jika pada halaman browser tidak ditampilkan teks apapun, berarti koneksi berhasil. Lengkapi script sehingga seperti ini:

<html>
<head>
</head>
<body>
<?php
/*
Mengumpulkan informasi untuk
konfigurasi dengan database
*/

$mysql_user = 'agungnovian';
$mysql_password = '123456';
$mysql_database = 'databaseku';
$mysql_host = 'localhost';

/*
Mengkoneksikan dengan MySQL,
jika koneksi gagal maka koneksi akan dimatikan
dan ditampilkan pesan error "mySQL tidak terkoneksi"
*/
$koneksi_sql = @ mysql_connect(
         $mysql_host,$mysql_user,$mysql_password)
         or die('mySQL tidak terkoneksi');

/*
memilih sebuah database pada mySQL,
jika koneksi gagal maka koneksi akan dimatikan
dan ditampilkan pesan error "Database tidak terkoneksi"
*/            
$koneksi_database =   mysql_select_db($mysql_database)
         or die('Database tidak terkoneksi');
      
/*
Membuat perintah SQL (query)
untuk memilih isi dari tabel_artikel
*/
$query = "SELECT * FROM tabel_artikel ORDER BY idartikel DESC";

/*
Maksud perintah di atas adalah:
memilih semua field dari tabel_artikel,
diurutkan terbalik berdasarkan fields idartikel
*/

/*Menjalankan query*/
$hasil = mysql_query($query);

/* Jika perintah terlaksana dan memberikan hasil*/
if ($hasil){

   /*Melakukan pengulangan sebanyak data yanh didapat
   dan memecahnya ke dalam larik (array)
   dan menyimpannya ke dalam variabel $data
   */
   while($data = mysql_fetch_array($hasil)){

   /* Mengisi variabel $idartikel
dengan nilai dari larik $data
   pada bagian 'idartikel' */
   $idartikel = $data['idartikel'];

   /* dst... */
   $kategori = $data['kategori'];
   $judul = $data['judul'];
   $isi = $data['isi'];
   $tag = $data['tag'];

   /* menampilan hasil untuk halaman HTML pada elemen DIV */
echo "<div>\n";
echo "ID = ".$id." Judul = ".$judul;
echo " Isi = ".$isi." Tag = ".$tag."\n";
echo "</div>\n";
   }
}

?>
</body>
</html>


Silakan uji coba pada browser Anda.

Menyimpan data dari PHP ke MySQL
Anda sudah bisa mengkoneksikan PHP dengan MySQL dan menampilkan data dari tabel pada MySQL, sekarang tinggal bagaimana cara menyimpan data ke dalam tabel pada MySQL. Untuk keperluan tersebut, Anda membutuhkan sesuatu yang dinamakan form. Dalam HTML elemen form dibuat dengan tag <FORM>. Pada form akan terdapat elemen-elemen lain sebagai media input, untuk keperluan tersebut Anda akan menggunakan tag <INPUT>. Untuk pengenalan awal tentang form, cobalah ketikkan script berikut ini:

<html>
<head>
</head>
<body>
   <form name="namaform" method="post" action="">
   <!-- Membuat label -->
   <label for="input_name">Nama Anda</label>
      
   <!-- Membuat media input berupa textbox -->
   <input type="text" name="input_name" size="35"/>
   <br/>
      
   <!-- Membuat label -->
   <label for="input_sex">Jenis Kelamin</label>
      
   <!-- Membuat media input berupa radio button -->
   <input type="radio" name="input_sex" value="pria"
checked="1"/>Pria
   <input type="radio" name="input_sex"
value="wanita"/>Wanita
   <br/>
      
   <!-- Membuat label -->
   <label for="input_religion">Agama</label>
      
   <!-- Membuat media input berupa combobox -->
   <select name="input_religion"/>
   <!-- Daftar pilihan pada combobox -->
   <option value="pilih" selected >--Pilih Agama—
</option>
   <option value="islam">Islam</option>
   <option value="kristen">Kristen</option>
   <option value="katholik">Katholik</option>
   <option value="hindu">Hindu</option>
   <option value="budha">Budha</option>
   <option value="kepercayaan">Keercayaan</option>
   </select>
   <br/>
      
   <!-- Membuat label -->
   <label for="input_hobby">Hobby</label>
      
   <!-- Membuat media input berupa radio button -->
   <input type="checkbox" name="hobby_read"
value="Membaca" checked="1"/>Membaca
   <input type="checkbox"
name="hobby_write" value="Menulis"/>Menulis
   <input type="checkbox"
name="hobby_calculate" value="Menulis"/>Berhitung
   <br/>
      
   <!-- Membuat label -->
   <label for="input_about">Tentang</label>
      
   <!-- Membuat media input berupa radio button -->
   <textarea name="input_about" cols="30" rows="5"
>Ceritakan mengenai diri Anda</textarea>
   <br/>
      
   <!-- Membuat tombol submit -->
   <input type="submit" name="submit" value="Submit"/>
      
   <!-- Membuat tombol reset -->
   <input type="reset" name="reset" value="Reset"/>
   </form>
   </body>
</html>


Simpan dengan nama “latihan2.php” di alamat C:\XAMPP\htdocs\phpmysql.
Uji coba pada browser Anda.


Dalam mengirimkan data masukan yang diterima, form mempunyai dua metode pengiriman, yaitu POST dan GET. Untuk melihat perbedaanya silakan Anda ganti script di atas, pada bagian:
<form name="namaform" method="post" action="">


Menjadi:

<form name="namaform" method="get" action="">


Simpan ulang berkas “latihan2.php” Uji coba pada browser Anda, masukkan informasi yang diperlukan oleh form, kemudian klik tombol Submit. Coba lihat address bar pada browser Anda, di sana akan tertulis:

http://localhost/phpmysql/latihan2.php?input_name=Agung+Novian&input_sex=pria&input_religion=islam&hobby_read=Membaca&hobby_write=Menulis&input_about=Ceritakan+mengenai+diri+Anda&submit=Submit


Coba ubah kembali “method” dari “get” menjadi “post”.Simpan ulang berkas.Uji coba pada browser Anda, isikan informasi yang diperlukan, klik tombol Submit.Lihat address bar pada browser Anda.

http://localhost/phpmysql/latihan2.php


Sekarang Anda akan mencoba memasukkan data ke database MySQL. Buat dokumen baru di Notepad++, kemudian Anda tuliskan script berikut ini:

<html>
<head>
</head>
<body>
   <?php
   /*Mengkoneksikan database MySQL*/
   $mysql_user = 'agungnovian';
   $mysql_password = '123456';
   $mysql_database = 'databaseku';
   $mysql_host = 'localhost';
   
   $koneksi_sql = @ mysql_connect(
         $mysql_host,$mysql_user,$mysql_password)
         or die('mySQL tidak terkoneksi');
         
   $koneksi_database =   mysql_select_db($mysql_database)
         or die('Database tidak terkoneksi');
   ?>
   <form name="namaform" method="post"
action="latihan3.php">
   
      <label for="input_judul">Judul</label>
   <input type="text" name="input_judul" size="35"/>
   <br/>
      
   <label for="input_kategori">Kategori</label>
   <!-- Membuat media input berupa combobox -->
   <select name="input_kategori"/>
   <!-- Daftar pilihan pada combobox -->
   <option value="pilih" selected
>--Pilih Kategori--</option>
   <option value="1">1</option>
   <option value="2">2</option>
   <option value="3">3</option>
   <option value="4">4</option>
   <option value="5">5</option>
   <option value="6">6</option>
   </select>
   <br/>
      
   <label for="input_isi">Isi</label>
   <textarea name="input_isi" cols="30" rows="5"
></textarea>
   <br/>
      
   <label for="input_tag">Tag</label>
   <input type="text" name="input_tag" size="35"/>
      <br/>
      
   <input type="submit" name="submit" value="Submit"/>
   <input type="reset" name="reset" value="Reset"/>
      <br/>
      <br/>
      <?php
      /* Jika variabel submit diset*/
      if (isset($_POST['submit'])):
         /*
         Mengeset variabel-variabel
         berdasarkan data yang masuk
         melalui metode POST
         */
         $judul = $_POST['input_judul'];
         $kategori = $_POST['input_kategori'];
         $isi = $_POST['input_isi'];
         $tag = $_POST['input_tag'];
         
         /*
         Periksa apakah $judul kosong
         Jika kosong, maka keluar dari PHP
         (PHP tidak akan melanjutkan baris-baris
         yang dituliskan berikutnya)
         */
         if (empty($judul)){
         exit ('Judul tidak boleh kosong');
         }
         
         if (empty($kategori)){
         exit ('Kategori tidak boleh kosong');
         }
         
         if (empty($isi)){
         exit ('Isi tidak boleh kosong');
         }
         
         if (empty($tag)){
         exit ('Tag tidak boleh kosong');
         }
         
         /*
         Query untuk menanmbahkan
baris data baru pada tabel_artikel*/
         $query = "INSERT INTO tabel_artikel
(judul,kategori,isi,tag)VALUE
('$judul','$kategori','$isi','$tag')";
         
         /* Mengirimkan query dan menyimpan hasilnya
         pada variabel $hasil
         */
         $hasil = mysql_query($query);
         
         /*
         Bila proses penambahan data berhasil
         Tuliskan: :"Data berhasil disimpan"
         */
         if ($hasil):
             echo "Data berhasil disimpan";
         endif;
      endif;
      ?>
   </form>
   </body>
</html>


Simpan dengan nama “latihan3.php”. silakan uji coba melalui browser Anda. Isikan informasi yang diminta, klik tombol Submit.Ketikkan http://localhost/phpmysql/latihan1.php pada address bar. Lihat apakah data yang baru saja Anda masukkan benar-benar tersimpan?

Sekian dan terimakasih. Jika terdapat kesalahan dalam penyampaian, dimohon koreksinya.

-----------------------------
Salahm PHP + MySQL

Sekilas MySQL

Oleh: Agung Novian

MySQL adalah perangkat lunak sistem manajemen basis data (database management system, yang biasa disingkat DBMS) yang banyak digunakan untuk sistem aplikasi daring (online). Bila digabungkan dengan PHP, MySQL dan PHP digunakan bersama-sama untuk menciptakan sebuah web yang dinamis. MySQL bisa Anda unduh di: http://www.mysql.com.

MySQL digunakan untuk membuat database sebagai tempat menyimpan informasi agar dapat digunakan dikemudian waktu. Untuk lebih memudahkan Anda memanajemen database MySQL, Anda dapat menggunakan aplikasi phpMyAdmin yang bisa unduh di sini: http://www.phpmyadmin.net. Namun ketika Anda menginstalasi perangkat lunak XAMPP, maka akan otomatis disertakan aplikasi phpMyAdmin ini.

Menggunakan phpMyAdmin
Cobalah jalankan browser Mozilla Firefox Anda, kemudian ketikkan: http://localhost/xampp/. Kemudian klik link “phpMyAdmin” di panel sisi kiri.

Langkah awal setelah masuk ke aplikasi phpMyAdmin sebaiknya adalah membuat daftar pengguna yang diperbolehkan untuk mengakses database yang dibuat pada MySQL.

Membuat Pengguna (User)
Setelah masuk ke halaman phpMyAdmin, klik tab “Privileges” pada bagian atas halaman.

Klik link “Add new User” untuk membuat pengguna baru. Isikan “Login Information”, ketikkan nama Anda pada kotak “User name:”, pilih “Host:” pada “Local”, isikan “Password” dan “Re-type” dengan teks, atau angka, atau symbol, atau gabungan ketiganya, sebagai kata sandi untuk dapat mengakses database (teks pada “Password” dan “Re-type” harus sama).

Pada “Global privileges” klik link “Check All” untuk menandai seluruh hak akses database.

Terakhir klik tombol Go.Periksa bagian atas halaman, jika ditampilkan informasi seperti ilustrasi di bawah ini, berarti pembuatan pengguna baru berhasil.

Membuat Database
Setelah pembuatan pengguna berhasil, sekarang klik link “Database” untuk menciptakan database baru.Ketikkan nama database pada kotak “Create new database”, klik tombol Create.

Setelah itu, Anda akan diminta untuk membuat table pada database yang baru Anda buat tadi. Missal saja Anda akan membuat sebuah table dengan nama “table_artikel”. Pada “table_artikel” akan berisi field atau kolom-kolom diantaranya: “idartikel”, “judul”, “isi”, “tag”. Maka, pada kotak “Name” isikan nama table (missal: table_artikel), dan pada kotak “Number of fields:” isikan angka 4, klik tombol Go.

Isikan kolom-kolom yang tersedia dengan aturan sebagai berikut:

Field        Type     Length/Value     Index            A_I
idartikel    INT      (kosongkan)      PRIMARY          (tandai)
judul          VARCHAR  100             (kosongkan)       (kosongkan)
isi          TEXT    (kosongkan)      (kosongkan)       (kosongkan)
tag          TEXT    (kosongkan)      (kosongkan)       (kosongkan)


Keterangan:

Kolom Keterangan
Field=>Nama field/kolom dalam database
Type=>Tipe data, menunjukkan jenis data yang akan dimasukkan ke dalam record.
Length=>Batasan panjang/ukuran yang diperbolehkan untuk dimasukkan ke dalam record.
Index=>Menentukan kunci field. Primary artinya tidak boleh ada data yang sama untuk dimasukkan ke dalam record
A_I=>Auto Increment, ditandai agar database membuat penomoran otomatis untuk field tertentu (dalam hal ini field idartikel)

Klik tombol Save.

Menambahkan dan Mengedit Baris Data
Setelah pembuatan table berhasil, mari kita coba menambahkan record (baris data) pada tabel tabel_artikel. Klik link “Insert”, ketikkan informasi pada kotak-kotak yang disediakan.

Secara default, phpMyAdmin menyediakan dua record (baris) saat akan menambahkan record, Anda boleh saja mengisi keduanya atau hanya satu baris saja. Jika Anda hanya ingin mengisikan satu baris saja, maka klik tombol Go, pada akhir form pengisian baris pertama. Jika Anda ingin mengisikan dua baris sekaligus, Anda harus mengklik tombol Go di paling bawah halaman.

Pada form pengisian baris pertama, isikan data sebagai berikut:

Field         Value
idartikel    (dikosongkan)
judul        Artikel pertamaku
isi          Ini adalah artikel pertamaku
tag          artikel,pertama,webku


Field idartikel sengaja dikosongkan karena akan otomatis diisi angka berurutan nantinya oleh sistem MySQL.

Setelah semua informasi terpenuhi, klik tombol Go.

Klik tab “Insert” jika ingin menambahkan record baru. Jika kemudian waktu ternyata terdapat isi record yang salah, Anda dapat mengeditnya, yaitu dengan cara mengklik tab “Browser”. Klik gambar pensil pada baris data yang akan diperbaiki. Jika baris data yang akan diperbaiki lebih dari sau, maka tandai checkbox di sisi kiri baris data yang akan diperbaiki, kemudian klik gambar pensil di bagian bawah tabel.

Mengedit Field
Sebagai seorang manusia, tidak akan luput dari lupa. Seperti saya saat ini, lupa untuk menyertakan field “kategori” pada “tabel_artikel”. Bagaimana cara menambahkannya? Klik saja tab “Structure”, pada bagian bawah tabel, tentukan banyaknya field yang akan ditambahkan. Karena saya hanya ingin menambahkan field “kategori” saja, maka pada kotak “Add” biarkan berisi: 1. Saya inigin menambahkan field “kategori” ini nantinya setelah field “idartikel”, maka pada kombo “After”, saya pilih ke “idartikel”, kemudian klik Go.

Cukup kiranya hanya menuliskan “kategori” saja pada kotak “Field”, karena saya ingin membuat field “kategori” dengan tipe “INT”, karena secara default, tipe data akan menunjuk kepada “INT” ketika akan membuat field baru. Terakhir klik tombol Save.

Karena Anda sudah mengganti struktur tabel dan karena sebelumnya pada tabel telah terisi sebuah record, maka Anda harus mengedit isi dari record tersebut. Kilk tab “Browse”, lakukan pengeditan seperti telah dijelaskan sebelumnya. Ganti nilai kategori dari 0 (nol) menjadi 1 (satu).

Mengekspor Tabel
phpMyAdmin menyediakan fasilitas untuk mengekspor tabel. Mengekspor tabel setidaknya dapat digunakan untuk mem-backup tabel, sehingga ketika tabel Anda rusak, Anda mempunyai cadangan untuk mengembalikannya ke kondisi tabel semula.Lebih lanjut, kegunaan ekspor ini adalah untuk memindahkan tabel antar database dan antar host.

Klik tab “Export” untuk memulai, sepertinya tidak perlu melakukan perubahan nilai standard yang diperlukan, cukup gulung saja halaman ke sisi paling bawah, kemudian tandai “Save as file”, klik tombol Go.

Anda akan dibuatkan sebuah file dengan nama “tabel_artikel” berekstensi *.sql. coba buka file tersebut, apa isinya? Berupa perintah-perintah dalam struktur bahasa SQL ya? Seperti berikut:

SET SQL_MODE="NO_AUTO_VALUE_ON_ZERO";

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tabel_artikel` (
  `idartikel` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
  `kategori` int(11) NOT NULL,
  `judul` varchar(100) NOT NULL,
  `isi` text NOT NULL,
  `tag` text NOT NULL,
  PRIMARY KEY (`idartikel`)
) ENGINE=MyISAM  DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=2 ;

INSERT INTO `tabel_artikel` (`idartikel`, `kategori`, `judul`, `isi`, `tag`) VALUES
(1, 1, 'Artikel pertamaku', 'Ini adalah artikel pertamaku', 'artikel,pertama,webku');


Mengimpor Tabel
Ada ekspor berarti ada impor.Kalau ekspor berguna untuk mem-backup database atau tabel, maka ekspor tentu saja kebalikannya, yaitu untuk me-restore (mengembalikan) tabel. Lebih lanjut fungsi ekspor ini digunakan untuk menambahkan tabel atau baris data.

Klik tab “Import”, pada kotak “File to import”, klik tombol “Browse”, untuk pengujian, pilih file “tabel_artikel.sql” yang baru saja dibuat melalui proses ekspor. Klik tombo, Go untuk memproses.

Oh, ternyata terjadi kesalahan, kenapa bisa begini? Karena pada database sudah ada tabel dengan nama “tabel_artikel”, cobalah untuk menghapus “tabel_artikel” kemudian lakukan proses impor sekali lagi.

Bagaimana cara menghapus tabel? Klik link “Database : databaseku”, di sisi atas halaman, setelah itu klik tombol bergambar X (delete) pada baris nama tabel yang akan dihapus. Ketika ditampilkan kotak konfirmasi, klik tombol OK.

Mengekspor Tabel
Satu lagi fitur yang disediakan phpMyAdmin adalah SQL query.Anda bisa langsung memasukan perintah (query) SQL kemudan memprosesnya. Untuk menggunakannya, silakan klik tab “SQL”, kemudian tuliskan perintah SQL pada kotak yang disediakan, terakhir klik tombol Go. Sebagai contoh, ketikkan perintah SQL berikut ini:

INSERT INTO tabel_artikel (kategori, judul, isi, tag) VALUES
(2, 'artikel kedua', 'Ini adalah artikel keduaku', 'artikel,kedua,webku');


Saya rasa cukup pembahasan mengenai phpMyAdmin.Silakan eksplorasi kemampuan phpMySQL sendiri agar Anda lebih menguasi fitur-fitur yang dimiliki phpMyAdmin. Mohon maaf bila ada kekurangan, bila ada penyampaian yang salah mohon dikoreksi.

------------------------------
Salam MySQL...